- Back to Home »
- ALL , Backpacker , BagPacker Asia , My Journal , Published Article »
- Menikmati Lebaran di Bandar Seri Begawan - Brunei Darussalam
Posted by : fajarsardi
Aug 6, 2017
By :
Fajar Sardi Syahputra
Tema : Beyond Imagination
Subtema :
Manusia, tradisi, kuliner, dan kegembiraan.
Introduce : Artikel ini saya kirimkan dalam #lombamenulisperjalananASEANmajalahlitera dan merupakan rangkuman perjalanan singkat saya ke Brunei Darussalam tanggal 30 Juli 2017
Sudah menjadi tradisi bagi
muslim di Indonesia merayakan hari raya idul fitri atau berlebaran dengan mudik
ke kampung halaman. Namun, untuk lebaran tahun ini saya memutuskan mengunjungi
negara tetangga yaitu Brunei Darussalam karena ingin merasakan bagaimana
atmosfir idul fitri di negara islam tersebut sekaligus berkeinginan untuk
mengunjungi Istana Nurul Iman yang hanya dibuka untuk umum hanya pada saat hari
raya idul fitri.
Perjalanan saya ke Brunei
Darussalam tepatnya kota Bandar Seri Begawan (BSB) berdurasi 4 hari, yaitu 24 sampai
27 Juni 2017 dengan menggunakan salah satu maskapai low cost carrier dari Kuala Lumpur. Saya mendarat di Brunei
International Airport sekitar pukul 9 pagi dan kesan pertama yang saya rasakan
dari negara ini adalah ketenangan dengan nuansa islami. Bandara ini tidak
terlalu besar, namun bersih dan modern serta letaknya juga tidak jauh dari
pusat kota yaitu sekitar 10 km atau 15 menit berkendara. Sepanjang perjalanan
menuju pusat kota, hal menarik lainnya adalah tidak terlihat adanya kemacetan
disini sehingga perjalanan saya menuju pusat kota BSB lancar jaya. Jangankan
macet, kondisi jalanan juga sangat sepi padahal berdasarkan informasi yang saya
peroleh hampir setiap keluarga memiliki lebih dari satu kendaraan pribadi.
Sekilas, kondisi jalan utama di Brunei sangat mirip dengan singapura, lebar
dengan masing masing memiliki 3 lajur
disetiap sisi jalan.
Brunei Darussalam merupakan
negara kaya penghasil minyak dan gas bumi yang saat ini dipimpin oleh Sultan
Hassanal Bolkiah Mu’izzaddin Waddaulah. Memang Brunei terlihat tidak terlalu
fokus pada pariwisata dan objek wisata juga tidak seperti beberapa negara asean
lainnya. Oleh karena itu, jangan berharap menemukan mall mewah dengan berbagai outlet
branded atau jenis hiburan lainnya karena gak akan bisa didapatkan disini. namun
bukan berarti tidak ada yang dapat dilihat jika kita datang ke negara ini
bahkan menurut saya, Brunei khususnya Bandar Seri Begawan memiliki daya tarik
sendiri. Untuk urusan makanan, terdapat banyak restaurant yang masih sesuai
dengan lidah Indonesia. Namun, biaya hidup di Brunei menurut saya masih terlalu
mahal untuk kantong orang Indonesia. Mata uang yang digunakan adalah Dollar
Brunei namun lebih akrab dikenal dengan sebutan ringgit. Oh iya, selain dollar
Brunei, dollar Singapura berlaku loh di sini dengan nilai ekuivalen 1:1.
artinya jika traveller memiliki Dollar Singapura (SGD) maka tidak perlu ditukar
ke Dollar Brunei (BND) karna dapat langsung digunakan. Tidak perlu khawatir
akan ditolak karena kedua negara ini memiliki perjanjian tentang penggunaan
mata uang dikedua negara.
Karena negara ini merupakan
negara islam, tentu saja daya tarik wisata masih mengarah kepada hal yang
berbau islami. Namun seperti yang saya sebutkan tadi kota BSB sangat sepi sehingga
lebih cocok bagi wisatawan yang ingin menikmati suasana kota yang sepi dan
tenang. Ada beberapa objek wisata yang
dapat dikunjungi selama berada di BSB, diantaranya adalah masjid, museum, dan
Istana tentu saja. Namun tentu saja traveller jangan lupa bahwa fungsi utama
masjid adalah tempat ibadah ummat islam jadi bagi traveller non muslim diharapkan
menaati peraturan terutama masalah pakaian. Tetapi bagi pengunjung non muslim
atau bagi pengunjung yang auratnya tidak tertutup oleh pakaian, panitia/
penjaga mesjid menyediakan jubah yang dapat dipinjam untuk menutup aurat. Ada beberapa
bangunan masjid yang selalu menjadi bucket
list para traveller. Sebut saja dua masjid dengan kubah emasnya yaitu
Masjid jame’Asr Hassanal Bolkiah dengan 29 kubah emas yang terletak di distrik
gadong dan Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin yang terletak di kawasan bandar/
pusat kota dan berseberangan langsung dengan kampong ayer yang merupakan
kampung air terbesar di dunia dan disebut juga sebagai venice of the east. Ada juga Masjid Ash Shalihee, berarsitektur
maroko - mesir yang terletak dekat dengan komplek pemerintah Brunei Darussalam.
Masjid di Brunei dibangun oleh Sultan Brunei sehingga sangat memperhatikan
detail arsitektur serta kemegahannya. Selain masjid, tidak ada salahnya
traveller mengunjungi museum yang ada di Bandar Seri Begawan. Mengunjungi
museum sama seperti mempelajari sejarah bangsa tersebut bukan??.
Ada beberapa museum yang juga
dapat traveller kunjungi diantaranya royal regalia building yang berisi koleksi
kesultanan brunei, ada juga museum brunei atau dapat mengunjungi museum
teknologi melayu. Selain itu traveller juga dapat mengunjungi museum kampong
ayer yang terletak dikampong ayer tepatnya di brunei river. Untuk mengunjungi kampong ayer, traveller bisa menuju
dermaga dikawasan bandar yang berada didepan komplek perbelanjaan yayasan.
Dengan menggunakan boat yang super cepat traveller dapat menyebrang ke kampong
ayer dengan waktu kurang lebih 1 menit 40 detik saja loh dengan tarif $1 pulang
pergi. Dan traveller gak usah pusing
mikir berapa biaya masuk ke museum karena semua dapat dikunjungi secara gratis!.
Satu hal yang masih menjadi
kekurangan di Brunei yaitu transportasi umum. Transportasi umum di brunei masih
tertinggal dari beberapa negara maju lainnya sebut saja Malaysia dan Singapura.
Frekuensi kedatangan bus termasuk lama sekitar 30 sampai 60 menit dengan tarif
flat sebesar $1. Meskipun brunei negara kaya, namun transportasi di negara ini
masih belum mencerminkan kekayaannya. mungkin karena hampir seluruh penduduk
memiliki kendaraan pribadi sehingga pemerintah tidak terlalu fokus pada
transportasi umum . kendaraan umum di kota BSB biasa hanya dipakai oleh
pengunjung seperti saya, pekerja asal Filipina, Bangladesh dan Indonesia.
Selain masjid dan musem,
tujuan utama kedatangan saya kali ini adalah mengunjungi Istana Nurul Iman.
Istana Nurul Iman merupakan tempat tinggal raja dan keluarga. Berdasarkan
luasnya Istana Nurul Iman merupakan kawasan kerajaan terluas di dunia. Sudah
menjadi tradisi, setiap tahun Sultan Bolkiah akan membuka Istana untuk umum
selama tiga hari dan warga Brunei ataupun pengunjung dapat bertatap muka dan
bersalaman langsung dengan Sultan dan Pengeran (untuk laki – laki) serta
bersalaman dengan permaisuri dan putri (untuk perempuan). Selain itu, Sultan
menjamu seluruh tamu dengan makanan yang beraneka ragam dan luar biasanya banyaknya.
Selama tiga hari tersebut, biasanya kerajaan dikunjungi lebih dari 100 ribu
pengunjung.
Kesempatan untuk masuk ke
Istana Nurul Iman hanya ada pada saat hari raya idul fitri. Oleh karena itu
jika traveller berkunjung ke Brunei dan ingin mengunjungi Istana Nurul Iman serta
bertemu langsung dengan keluarga kerajaan Brunei, sebaiknya traveller mulai
merencanakan ya. Kapan lagi coba mengunjungi istana, bertemu Sultan dan dijamu
dengan makanan kerajaan. Hehe...
Foto:
Aku blum pernah ke Brunei. Dulu hampir tinggal di sana kalau suami jadi pindah ke sana. Yah, nggak bakal bisa masuk istana dunk. Lebaran ga pulkam diriku bisa diomelin berabad-abad.
ReplyDeleteSalam kenal๐๐, saya ada rencana ke Brunei di lebaran ke 2, mau tanya kalau utk rental mobil di hari raya apakah mudah? Tks ya
ReplyDelete